Sebanyak apapun kau bertanya, jawaban tetaplah sama.
Bertahan hanya akan menyakitkan.
Menjauh pergi tinggalah pilihan.
Harapan kubur saja dalam ingatan.
Apa yang salah dengan harapan,
Benih-benihnya tumbuh subur dengan pupuk keyakinan.
Disiram doa ketulusan.
Tak disangka hampirlah ia mencapai awan.
Jangan salahkan harapan,
Apalagi kenyataan.
Semua bisa saja tak sesuai keinginan.
Lalu haruskah kulupakan.
Ia terlalu tinggi, jatuh lebih dari sakit.
Sangatlah bebas, apabila dipangkas maka semakin liar ia tumbuh.
Cukuplah kuat, namun tetap saja mati jika kau cabut akarnya.
Tak adakah satu yang kau sanggupi.
Melakukan satu dari ketiganya pun jiwamu lah yang mati.
Tak ada lagi pilihan.
Hanyalah meninggalkannya pergi, biar layu perlahan.
Keikhlasan memupuk harapan.
Sekarang sudikah menghancurkan.
Harapanku, harapanmu, sebut saja harapan kita.
Biarlah gugur dengan sendirinya.
Harapan sirna, kalah dengan kenyataan yang fana.
Harapan kubur saja dalam ingatan.
Apa yang salah dengan harapan,
Benih-benihnya tumbuh subur dengan pupuk keyakinan.
Disiram doa ketulusan.
Tak disangka hampirlah ia mencapai awan.
Jangan salahkan harapan,
Apalagi kenyataan.
Semua bisa saja tak sesuai keinginan.
Lalu haruskah kulupakan.
Ia terlalu tinggi, jatuh lebih dari sakit.
Sangatlah bebas, apabila dipangkas maka semakin liar ia tumbuh.
Cukuplah kuat, namun tetap saja mati jika kau cabut akarnya.
Tak adakah satu yang kau sanggupi.
Melakukan satu dari ketiganya pun jiwamu lah yang mati.
Tak ada lagi pilihan.
Hanyalah meninggalkannya pergi, biar layu perlahan.
Keikhlasan memupuk harapan.
Sekarang sudikah menghancurkan.
Harapanku, harapanmu, sebut saja harapan kita.
Biarlah gugur dengan sendirinya.
Harapan sirna, kalah dengan kenyataan yang fana.
uhuy
ReplyDeleteNgapa sih dod, kepo lu baca-baca haha
Delete