Wednesday, September 17, 2014

tentang waktu

Malam ini kita saling membisu. Namun tanganmu melingkar di pinggang ku. Kurasakan hangat di sekujur tubuhku. Terasa nafas yang memburu. Jantung berdegup tak menentu. Aku tak tau apakah itu suara jantungku atau jantungmu. Apa kita berdua saling hanyut dalam cinta yang menggebu.

Disampingku, kau rebahkan tubuhmu. Seketika aroma tubuh menyeruak masuk ke hidungku. Ku buka mataku. Entah mengapa, aku selalu suka memandangi wajahmu yang sedang terlelap itu. Karena dengan itu mungkin aku merasa memilikimu. Tapi semua itu nyatanya semu.

Aku tak pernah benar-benar tahu perasaanmu. Aku hanya termenung dalam anganku. Terbuai dalam mimpi, yang membawa harapku terlalu jauh. Perlahan menambah luka yang tak pernah sembuh.

Ku tak pernah mengerti sosok dirimu. Ibarat angin, kau berhembus ke arah yang tak pernah ku tahu. Tapi aku selalu ingin mengikuti ke mana arah yang kau tempuh. Mengikuti arah mata angin yang tak menentu. Karena aku ingin tetap bersamamu.

Tiap kali ku tersadar dalam lamunanku. Aku sebenarnya tak pernah benar-benar memilikimu. Kau memang ada bersamaku. Tapi aku tak tahu sedang berada dimana hatimu itu. Semua perlakuanmu yang manis itu, aku selalu mempertanyakan. Pernahkah kau merindukanku? Mengingat waktu dimana tatapan kita saling bertemu? Sebenarnya adakah ku dihatimu? Selalu tentang pertanyaan itu, yang selalu membuatku meragu.

Kau mengunci hatimu terlalu rapat. Menutupnya terlalu cepat. Adakah seseorang telah berdiam disana? Apa kau memang sengaja menyimpannya? Membiarkannya bersemayam di hatimu begitu lama. Sehingga tak mengizinkan seorang pun untuk membukanya? Sampai sekarang aku tak pernah tahu alasannya.

Yang aku tahu, saat ini kau ada bersamaku. Dalam status yang tak pernah dijelaskan. Di atas sebuah perasaan yang selalu dipertanyakan. Tentang cinta yang kerap kali bimbang dalam keraguan.

Aku tak peduli, tak lagi mau peduli. Entah siapa yang ada di hatimu. Jika memang bukan aku, maka biarkan aku tetap menanti. Andai kau tak bisa mencintai, izinkan untuk tetap seperti ini. Aku tak minta dicintai, hanya berharap kau tidak pergi.

Untukmu, yang hatinya tak pernah bisa ku milikki, bisakah tetap disini? Aku hanya ingin menikmati keberadaanmu. Mengenang tiap waktu bersamamu. Karena aku tak pernah tau, sampai kapan waktu mengizinkanku untuk bisa disampingmu.

Tentang waktu, aku tak pernah tau. Sejauh ini, ia telah membawaku ke dalam perasaan yang tak menentu. Aku hanya bisa menunggu. Membiarkan waktu perlahan menghentikan langkahku. Tapi selama itu, biarkan aku mencintaimu. Memilikimu dalam semu.

No comments:

Post a Comment