Sunday, September 14, 2014

Andai Kau Tau

Ada sesuatu yang berbeda. Ketika kulihat sosok dirimu. Tatap matamu itu seolah menghanyutkanku. Membawaku pada perasaan yang menggebu. Adakah yang salah denganku?

Lagi-lagi aku merasakan ada yang berbeda. Perasaan bahagia hadir, ketika kau dan aku bersama. Entah mengapa, kau berhasil membuat aku kecanduan untuk bisa terus bertemu, atau bahkan hanya sekedar melihat sosok dirimu.

Semakin hari kau dan aku semakin dekat. Sejauh ini kita dekat, sedekat ini aku merasa tak ingin jauh. Di atas hubungan yang dikatakan sahabat, nyatanya aku merasa ada yang berbeda. Aku mulai menyadari bahwa ada yang begejolak di dada.

Dirimu sekarang ini menjadi sesuatu yang mudah sekali kurindu. Sikapmu yang kerap kali menjengkelkanku. Segala macam bentuk keisenganmu yang cukup mengesalkan itu. Tawa yang menjadi ciri khasmu. Bahkan bau parfummu, juga aroma tubuhmu. Semua itu membiusku. Membuatku semakin terlena pada sebuah perasaan yang membuatku ragu. Mungkinkah aku mencintaimu?

Namun hari berikutnya, aku mulai tahu. Bahwa mungkin aku memang telah jatuh cinta padamu. Berkali menampik, justru semakin besar rasa sayang itu. Mungkin aku tak tahu banyak tentangmu. Yang aku tahu, kamu masih menutup pintu hatimu itu. Kau masih mencintai seseorang di masa lalumu. Lalu bagaimana denganku?

Aku tak mau terlalu berharap. Bagiku mencintaimu seperti ini pun cukup. Tapi terkadang semua itu menjadi bualan belaka. Nyatanya aku masih bertanya-tanya. Apakah kau memiliki rasa yang sama?
Kau sosok yang hatinya sulit sekali ku baca. Segala bentuk sikap dan perilakumu terhadapku? Apa selama ini aku salah mengartikan semua itu? Ah, entahlah. Kau membuatku semakin ragu.

Haruskah aku bertanya padamu tentang itu? Lalu jawaban apa yang sebenarnya kuinginkan darimu?
Apa yang ku harapkan? Menanti sebuah kepastian?
Namun aku mengurungkan niatku. Rasanya aku belum siap mendengar jawabanmu. Atau mungkin aku terlalu takut rasa sakit akan menyiksaku.

Bukankah memendam perasaan seperti ini akan lebih sakit? Mencintai seseorang, dan orang itu tak pernah tahu. Tapi hanya dengan cara inilah aku tetap bisa bersamamu. Menantimu, ya meski engkau tak tahu. Tapi aku bahagia bisa mencintaimu. Ya, andai kau tahu itu.







No comments:

Post a Comment