Tuesday, June 26, 2012

You are My Destiny

Yuna kembali menatap layar handphone-nya. Sudah satu jam dia menunggu Dito di taman kota.
Karena tak ada kabar, Yuna pun terpaksa menghubungi Dito.

" Dit, kamu dimana? Aku sudah nunggu satu jam disini." ucap Yuna dengan nada kesal.
" Yuna, maaf jika kamu menunggu lama, tapi aku harus mengantar Grace. Dia sedang sakit. Jika kamu bosan, kamu pulang saja. " jawab Dito cepat seraya mematikan telfonku.

" Lagi, lagi wanita itu. Apakah dia itu lebih penting dariku? Bukankah aku ini pacarmu! Kenapa selalu saja Grace yg ada dipikiranmu. ", gumam Yuna dalam hati.

Grace memang lebih dulu ada di kehidupan Dito. Mereka memang berteman dari kecil. Mereka sudah seperti kakak adik. Karena mereka sama-sama anak tunggal. Ya tepatnya setelah adiknya Dito meninggal saat ia berumur 10 tahun. Grace lah yg selalu menghibur Dito.

Kini sudah setengah jam berlalu. Dito pun tak kunjung muncul. Yuna pun memutuskan untuk pulang dengan hati kesal.
Malam harinya, Dito pun ke rumah Yuna.
" Untuk apa kamu kesini? ", bentak Yuna kasar.
" Maafkan aku Yuna. Lagipula aku kan sudah menyuruhmu pulang ", jawab Dito datar.
" Tapi bisakah kau mengabari aku jika kau tidak bisa datang? Kenapa kau membiarkan aku menunggu? ", ucap Yuna kesal.
" Aku kan juga sudah menyuruhmu pulang. Kenapa masih menungguku! ", kali ini dengan suara tinggi.
" Oke, baiklah. Lain kali aku tidak akan menunggumu! ", jawab Yuna sambil menutup pintu rumahnya.

Dito pun terdiam. Dia sadar kali ini ia telah membuat Yuna sangat marah. Tanpa bisa berbuat apa-apa lagi. Akhirnya dia pun terpaksa pulang.



No comments:

Post a Comment